Farewell: Membuka Pintu Langit

Farewell Pak Rustanto
Farewell Pak Rustanto

It’s 2019. Seorang muslim yang tidak meminta pertolongan Allah swt. dalam menghadapi kompleksitas hidupnya ibarat seorang Artifical Intelligence (AI) scientist yang tidak menggunakan super computer atau paling tidak server kelas lab riset untuk mengeksekusi extensive program dengan data yang besar.

Sehebat apapun spesifikasi laptopnya, kalau untuk training model dengan millions of paramaters apalagi dengan data yang sampai billions, akan jebol atau paling tidak menyerah di tengah jalan. Kalaupun bisa tetap running, it will take forever dan bakal ga awet laptopnya.

Kita perlu bersimpati untuk para AI scientist yang tidak punya akses ke server yang punya GPU canggih dan memori yang besar. Namun, kita perlu mengheningkan cipta untuk mereka yang sebenarnya punya akses tapi tidak mengoptimalkannya.

Kenapa ga running di server padahal ada? Padahal yang dibutuhkan hanya sedikit knowledge tentang command line, setup account & secured connection. Bahkan klo pakai program semacam tmux, kita hanya perlu koneksi internet saat mau execute programnya – ya cukup beberapa detik saja.

Beberapa detik juga yang dibutuhkan untuk mulai membuka pintu langit dengan mengadahkan tangan dan mengucap doa. Apalagi jika dilakukan pada waktu yang mustajab (setelah sholat misalnya), di tempat yang diberkahi (biasa untuk ibadah), dan diiringi dengan berbuat baik (terutama shadaqoh).

Kita punya Dzat Yang Maha Kuasa. Rabb Yang Maha Mencukupkan kebutuhan hamba-hambaNya.

Dalam farewell sederhana, Pak Rustanto mengingatkan bahwa Allah swt. lah yang dapat menguraikan urusan-urusan kita yang kompleks. Sehebat apapun kita, tanpa pertolongan Allah swt., kita bisa pusing sendiri mikirin dan ngurusi kerjaan (studi, cari nafkah, karir, keluarga, dsb.) yang seolah ga ada abisnya. Bisa panas dan jebol macam laptop.

Secara khusus Pak Rustanto juga mengingatkan untuk tetap teguh di jalan dakwah. Ini adalah salah satu cara paling ampuh supaya kita mendapat pertolongan, kemudahan, dan kesuksesan dalam urusan-urusan kita.

“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad : 7)

Lebih dari sekedar perpisahan fisik, farewell dengan Pak Rustanto juga berarti farewell dengan sosok diri dan keluarga yang menjadi teladan di Brisbane. Bisa dibilang, keluarga beliau adalah yang paling saya repotkan selama di sini.

Sudah level eselon 3 di Kemenku saat memulai Ph.D., tapi masih mau direpotkan dititipin anak (bahkan kadang antar jemputnya juga) klo kebetulan saya dan istri jadwalnya bentrok dan tidak ada childcare. Seneng Fikri jadi suka belajar ngaji dengan istri dan anak-anak beliau yang hafalan Al Qurannya luar biasa.

Terima kasih untuk keteladanan, bantuan, asupan ruhiyah, dan berbagai hal lainnya. Semoga sukses dan berkah untuk karir dan aktifitas seterusnya di tanah air.

Brisbane, 7 Januari 2019

Leave a comment